Sabtu, 24 Maret 2018

SNR (Signal to Noise Rate)

Pengertian SNR (Signal to Noise Ratio/Rate)


Noise merupakan suatu sinyal gangguan yang timbul dari berbagai sumber. Salah satu sumber gangguannya yaitu dari karakter piranti elektronik , noise atau biasa kita sebut derau ini bisa di sebut noise alami. Noise atau derau disebabkan fluktansi sejumlah pembawa muatan akibat adanya gangguan dari energi luar , pengaruhnya akan terlihat ketika sinyal yang di gunakan cukup lemah sehingga  mengganggu pengamatan.
untuk itu ada yang namanya SNR (signal noise ratio). SNR yaitu perbandingan antara sinyal asli dengan sinyal gangguan (noise).SNR ini juga untuk mengukur , ketika SNR lebih besar maka kualitas sinyal akan baik.

Pengukuran SNR
Untuk mengukur nilai SNR kita dapat menggunakan alat bantu berupa software yang dapat di cari di internet.
Darimana perhitungan SNR didapat?
            SNR = Psignal / Pnoise
            P= Power atau Daya
            Karena nilai SNR diukur pada nilai pada satu benda contoh pada suatu kabel berarti nilai – nilai yang mempengaruhi Psignal maupun Pnoise adalah sama. Yaitu:
            P = V2 / R
                        V = Tegangan
                        R = Hambatan
Untuk sinyal maka V dapat disetarakan dengan A (Amplitudo):
            P = A2 / R
Maka:
            Psignal = (Asignal)2 / R kabel
            Pnoise = (Anoise)2 / R kabel
Karena R kabel bernilai sama, Maka :
            SNR = (Asignal / Anoise)2
Atau dalam satuan deciBel (dB), yaitu satuan yang biasa untuk mengukur sinyal, maka:
            SNRdb = 10 log SNR
                        = 10 log (Asignal / Anoise)2
                                = 20 log (Asignal / Anoise)

Untuk mendapatkan nilai SNR yang baik dapat dilakukan dengan mudah dengan syarat menyiapkan dana yang lebih karena untuk dengan dana tersebut kita dapat menyewa jasa orang yang ahli instalasi jaringan, jadi tidak perlu pusing – pusing.
            Namun bila tidak memiliki dana untuk menyewa jasa ahli maka beli saja barang – barang yang terbaik pasti mendapatkan nilai SNR yang terbaik. Akan tetapi bisa saja barang – barang yang terbaik tersebut belum tentu hasilnya maksimal karena instalasi jaringan pun perlu tips dan trik tertentu.
            Namun apabila ingin alakadarnya atau seadanya saja, tidak perlu mahal – mahal cukup buat saja instalasi jariangan yang penting tujuan utamanya tercapai seperti pada jariangan telepon : cukup suara dapat diterima, ada suara kremesek sedikit tidak masalah, atau pada jaringan LAN atau WAN : dapat bertukar data satu dengan yang lainnya.

efek yang bisa ditimbulkan akibat SNR yang rendah yaitu koneksi sering terputus, lambat, tidak bisa connect, dll.

dibawah ini merupakan klasifikasi SNR :
Makin TINGGI makin BAIK

--------------------------------------------------------
29,0 dB ~ ke atas = Outstanding (bagus sekali)
20,0 dB ~ 28,9 dB = Excellent (bagus) • Koneksi stabil.
11,0 dB ~ 19,9 dB = Good (baik) • Sinkronisasi sinyal ADSL dapat berlangsung lancar.
07,0 dB ~ 10,9 dB = Fair (cukup) • Rentan terhadap variasi perubahan kondisi pada jaringan.
00,0 dB ~ 06,9 dB = Bad (buruk) • Sinkronisasi sinyal gagal atau
                                  tidak lancar (ter-putus²).
--------------------------------------------------------
dan dibawah ini klasifikasi ine Attenuation (Redaman pada Jalur)
Makin RENDAH makin BAIK

----------------------------------------------------------
00,0 dB ~ 19,99 dB = Outstanding  (bagus sekali)
20,0 dB ~ 29,99 dB = Excellent (bagus)
30,0 dB ~ 39,99 dB = Very good (baik)
40,0 dB ~ 49,99 dB = Good (cukup)
50,0 dB ~ 59,99 dB = Poor (buruk) • Kemungkinan akan timbul masalah koneksi (tidak lancar, dsb).
60,0 dB ~ ke atas  = Bad (amburadul) • Pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa  connect

----------------------------------------------------------
dan ini nilai SNR yang terdapat dalam modem, yang saya gunakan yaitu TP-LINK TD-8817
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar